Sejarah Barbie tidak sepele, itu awalnya sebuah ide yang berasal dari Ruth Halder, istri Eliott Halder. Padahal, penemuan Barbie terinspirasi oleh imajinasinya dan banyak memiliki ide dari boneka yang dibeli putrinya selama perjalanan itu . Ruth Handler, istri Elliot Handler, sering mengamati putri kecilnya bermain dengan boneka kertas dua dimensi Boneka itu sangat disukai putrinya sehingga dia memutuskan untuk membawa ke Amerika Serikat dan dibawa boneka itu ke Jerman dengan bernama Bild Lilli . dan itu sebuah ide yang akan membuat keberhasilan masa depan boneka, dan dia namakan dengan Barbie, untuk putri Barbara kecil.
Sejak kembali ke Amerika Serikat Ruth aktif bekerja pada proyek untuk membuat boneka baru boneka révolutionnerai dunia yang sampai saat ini belum memiliki bentuk Bild Lilly. Untuk boneka Barbie pertama pengukuran dewasa, sejauh ini boneka anak-anak.
Barbie pertama memiliki pengukuran lebih dekat dengan yang dimiliki oleh boneka Jerman. Boneka baru, pirang atau coklat dengan warna kulit gading dan fitur kuat di Eropa. Barbie memakai baju seperti layaknya anak remaja, sepatu hak , kacamata hitam, dan cincin emas dengan cara anting-anting. Alisnya adalah aksen sirkumfleksa, bibir dan kuku-kukunya berwarna merah.
Hal ini barbie sangat menarik untuk dilihat dan banyak kaum wanita yang sangan menyukai barbie akan tetapi Barbie mendapat kecaman dan dikritik karena wujudnya yang menampilkan “bentuk tubuh impian kaum wanita”, sehingga mendorong para wanita masa itu untuk membentuk tubuh mereka seperti Barbie. Akibatnya, penderita Anorexia di masa itu meningkat tajam. Dari sinilah muncul ungkapan “Barbie Syndrome”, yaitu ungkapan terhadap kondisi para wanita yang ingin memiliki tubuh “sesempurna” Barbie.
Setelah melihat boneka tersebut konsep Barbie menjadi semakin jelas dalam pikiran Ruth. Dia lantas kembali ke Amerika dan terus membujuk dan meyakinkan suaminya dan direksi Mattel untuk mewujudkan idenya
Berkat kesabaran dan keteguhan Ruth, Barbie akhirnya mulai dirancang oleh teknisi dan insinyur di Mattel.
No comments:
Post a Comment